Header Ads

Heboh Prostitusi Online, Ada 10 Negara yang Punya Wisata Seks

Wisatawan melintasi pintu masuk museum prostitusi 'Red Light Secrets' yang terletak di pusat distrik lokalisasi legendaris di Amsterdam, Belanda 

DewaLiveSudah bukan rahasia lagi, jika pariwisata seks sudah dilegalkan di beberapa kota di dunia ini. Amsterdam, misalnya, Anda akan mudah menemukannya di buku panduan yang dijual di toko-toko souvenir.

Berikut ini beberapa negara yang terkenal dengan pariwisata seksnya.

1. Jerman
Bisnis prostitusi dan bahkan prostitusi jalanan sepertinya sudah tersebar luas di negeri ini. Pariwisata seksual di Jerman memiliki sejarah panjang dan terorganisir sejak tahun 1200-an. Menariknya, orang-orang bergabung di bisnis ini bisa dengan mudah bergabung lewat iklan atau tawaran pekerjaan melalui perusahaan SDM.

Wisatawan ke Republik Dominika akan melihat bordil legal, panti nikah, dan pelacur secara terbuka berkeliaran di banyak daerah pusat kota Santo Domingo dan Puerto Plata. Republik Dominika menempati urutan keempat tertinggi di dunia di antara negara-negara pengekspor sejumlah besar pekerja seks.

Sejumlah kota di Spanyol, termasuk Madrid, Ibiza dan Barcelona yang terkenal dengan klub dan bar yang jadi favorit banyak orang. Negara ini juga menjadi tujuan wisata seks populer. Pada beberapa jalanan juga dikenal sebagai area lampu merah.

Kenya memiliki salah satu industri pariwisata seks terbesar di benua Afrika. Negara ini tidak membatasi praktik tersebut meskipun tingginya tingkat IMS dan HIV. Menariknya, Kenya adalah tujuan populer di kalangan wanita kulit putih yang lebih tua yang ingin 'membeli' waktu dengan seorang pria. Anak-anak dibujuk ke pelacuran oleh wisatawan yang rela membayar mahal untuk berhubungan seks di lokasi rahasia.

5. Belanda 
Sering dianggap sebagai salah satu tujuan wisata seks paling populer di dunia. Prostitusi adalah legal dan diatur di Amsterdam. De Wallen, adalah distrik lampu merah terbesar dan paling terkenal di kota ini. Di sini dipenuhi oleh turis yang berjejer di jalan-jalan sempit, dengan para wanita dipajang melalui pintu kaca.

Hampir setiap pekerja seks di Amsterdam memiliki lisensi atau surat izin dari pemerintah. Mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dan pengecekan kondisi kerja. Meski Distrik Lampu Merah Amsterdam terus menarik banyak pengunjung, 'daya pikat' kawasan ini menyusut dalam beberapa tahun terakhir.

Di Filipina, kemiskinan dikaitkan dengan meluasnya pekerja seks di kota-kota seperti Olongapo, Angeles City, Legazpi City, dan Pasay.  Angeles City berkembang pesat karena banyaknya pengunjung asing dan pekerja seks yang pindah ke sana dari daerah provinsi untuk mencari penghasilan.

7. Jepang
Tidak jauh dari distrik Shinjuku Tokyo terdapat Kabukicho, tempat lampu-lampu terang metropolis menjadi daerah lampu merah. Di wilayah inilah berbagai panti seks, klub tari telanjang, pertunjukan mengintip, kamar mandi, hotel jam-jam-an, klub telepon khusus, kafe pelayan, dan banyak lagi berada. Ketika teknologi berkembang, Jepang juga mengembangkan robot seks berukuran khusus.

8. Brasil
Meski pelacuran tidak dilegalkan, Namun, puluhan rumah bordil memenuhi kota-kota, tempat para pelacur terlibat dalam kegiatan seksual.

Wanita Kolombia sering dianggap sebagai salah satu wanita paling cantik di dunia. Dan mungkin ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan pariwisata seks berkembang di negara ini. Sementara perdagangan seks benar-benar legal di sini, pemerintah Kolombia berupaya menekan pelacuran anak.

Industri ini tampaknya dimulai di negara itu sejak perang Vietnam (1957-1975). Pataya adalah salah satu yang terkenal dengan wisata seksnya. Di daerah ini, Resor, klub 24 jam, dan panti pijat menjadi ciri khas kawasan di pantai timur Thailand, ini. Praktek prostitusi dipamerkan di distrik hiburannya, Boyztown, Sunee Plaza dan Walking Street.
Powered by Blogger.