Header Ads

6 Brand Smartphone Android Yang Sudah Jarang Terdengar Lagi, Apakah Bangkrut?

DewaLive - Dalam dunia teknologi khususnya alat telekomunikasi seluler atau di indonesia lebih populer disebut hape, rasanya perkembangannya sangat cepat. Awalnya dulu hape hanya berupa layar monochrome yang hanya bisa menelepon dan sms lalu berkembang menjadi smartphone hingga kini OS Android yang menjadi penguasa dunia dan jadi OS semilyar umat.

Pada awal-awal Android muncul, hanya brand besar yang menggunakan OS tersebut seperti Samsung dan LG. Namun perlahan para vendor sadar jika Android adalah OS yang luar biasa sehingga semua berlomba untuk menggunakan OS ini. Tak terkecuali vendor lokal yang menjadi salah satu pelopor Android murah di Indonesia di tengah akhir masa kejayaan Blackberry. Namun tidak semua vendor mampu bersaing dan tak mampu membendung kerasnya kompetisi ini. Berikut ini adalah beberapa hape Android yang kini hilang entah ke mana ataupun sudah tidak terdengar lagi. Atau mungkin ada juga sudah tidak dijual resmi di Indonesia lagi.

1. MITO


Vendor lokal yang satu ini sudah muncul sekitar tahun 2010 dengan menjual produk berupa feature phone keypad qwerty ala Blackberry. Brand ambasador Mito pun saat itu tidak sembarangan, ada Limbad, Deddy Corbuzier, Rommy Rafael, hingga Afgan. Mito cukup banyak merilis Android murah pada masa Android baru muncul seperti Mito A300 yang ada iklannya di TV. Namun saat ini Mito sudah tidak terdengar lagi meluncurkan produk baru, entah masih ada atau tidak. Produk terkenal yang terakhir yang dirilis Mito adalah Mito Impact Android One yang diluncurkan tahun 2014 silam.



Meskipun tidak sepenuhnya lenyap, tapi Evercoss tidak secemerlang dulu lagi. Sama seperti Mito, Evercoss awalnya menjual feature phone dengan berbagai desain unik. Hape Android Evercoss (dulu bernama Cross) yang sempat laris adalah A7S, A7T, hingga yang terakhir adalah seri Genpro. Dulu Evercoss juga sempat merilis Android One bernama Evercoss One X pada 2014. Kini Evercoss sudah jarang terdengar di persaingan smartphone tanah air karena tergerus oleh kompetitor yang mampu menawarkan produk yang lebih baik

3. Nexian


Masih ingat dengan demam Blackberry wannabe pada 2009 yang lalu? Nexian adalah salah satu pelopor yang 'meniru' desain Blackberry dengan berbagai serinya dan selalu diiklankan di TV. Memasuki era Android, Nexian juga ikut berpartisipasi namun sayangnya saat itu pun sepertinya kalah bersaing bahkan oleh sesama brand lokal. Nexian Journey One sepertinya produk terakhir Nexian yang dikenal oleh banyak pecinta gadget di Indonesia. Kini Nexian seperti hilang ditelan bumi.





Ini dia gan, brand favorit ane dulu, Andromax dari Smartfren. Andromax dulu pernah menjadi sangat populer dan laris di pasaran karena harganya yang murah namun memiliki kualitas yang tinggi. Salah satu produk Andromax yang fenomenal adalah seri Andromax C karena harganya yang sangat murah pada tahun 2013. Andromax C bahkan official lounge-nya di Kaskus saat itu sangat ramai. Seri lainnya yang tak kalah laris adalah Andromax C2, Andromax U, dll. Memasuki era 4G, Smartfren meninggalkan CDMA dan meluncurkan berbagai seri Andromax 4G. Namun lama-lama Andromax kalah bersaing dengan gerombolan brand dari China dan memutuskan untuk berhenti memproduksi perangkat hape. 




Nah sekarang kita beralih ke brand internasional. Blackberry yang jatuh karena tertinggal dari Android memutuskan untuk merilis BBM di Android pada Oktober 2013. OS Blackberry 10 juga gagal total dan akhirnya memutuskan untuk menggunakan OS Android. Vendor asal Kanada ini meluncurkan Blackberry Priv, Blackberry Aurora, hingga Blackberry Keyone. Namun tidak satupun yang benar-benar sukses di pasaran karena memiliki harga yang sangat mahal. Kalangan kelas atas lebih memilih iPhone, sedangkan kalangan menengah ke bawah lebih memilih Android

6. Sony

Ya, Sony memang masih memproduksi hape Android namun tidak sepopuler dulu lagi dan kalah bersaing oleh banyak vendor asal China. Di Indonesia, Sony sudah tidak jualan hape lagi sejak aturan TKDN diberlakukan. Yang banyak beredar di Indonesia saat ini adalah Sony dari Batam yang merupakan 'kiriman' dari Jepang seperti Docomo, Softbank, dan AU dan tentunya produk bekas yang tidak resmi.



Powered by Blogger.